Meredakan gejala-gejala asma pd pasien yg sblmnya diterapi dg bronkodilator saja atau bersama dg terapi profilaksis lainnya. Tatalaksana pencegahan asma ringan, sedang, & berat pd dws. Anak yg perlu mengendalikan gejala asma, termasuk mereka yg tdk dpt dikendalikan gejalanya dg pengobatan profilaksis yg tersedia saat ini.
Dws & remaja >16 thn 100-1000 mcg 2 x/hr. Asma ringan 100-250 mg 2 x/hr. Asma derajat sedang 250-500 mg 2 x/hr. Asma berat 500-1000 mg 2 x/hr. Anak ≥ 4 thn 50-100 mcg 2 x/hr. Anak 1-4 thn 100 mcg 2 x/hr, berikan via alat spacer khusus utk anak dg sungkup wajah.
Menilai kembali rencana terapi pasien jika terjadi penurunan pd kontrol asma. Kemungkinan berkembangnya pneumonia pd pasien dg PPOK. Efek sistemik yg mungkin terjadi meliputi sindrom Cushing, gambaran Cushingoid, penekanan adrenal, retardasi pertumbuhan pd anak & remaja, penurunan kepadatan mineral tulang, katarak, glaukoma, & korioretinopati serosa sentral. Pantau tinggi badan anak yg menerima pengobatan jangka panjang. Pantau fungsi adrenokortikal secara teratur pd pasien yg baru menjalani terapi steroid oral. Penggantian terapi sistemik dg terapi inhalasi dpt mengungkap kondisi alergi yg sebelumnya dikendalikan oleh obat sistemik. Jangan menghentikan pengobatan secara tiba-tiba. Pertimbangkan adanya laporan yang sangat jarang mengenai peningkatan kadar glukosa darah ketika meresepkan obat ini utk pasien dg riwayat DM. TBC paru aktif atau laten. Hindari penggunaan bersamaan dg ritonavir. Segera hentikan pengobatan jika terjadi bronkospasme paradoks. Hamil & laktasi.
Kandidiasis pd mulut & tenggorokan. Pneumonia (pd pasien PPOK); suara serak; kontusio.
Kadar obat dlm plasma ditingkatkan dg ritonavir. Berpotensi terjadi peningkatan paparan sistemik pd pemberian bersama dg golongan penghambat sitokrom CYP450 3A4, misalnya ketokonazol.
R03BA05 - fluticasone ; Belongs to the class of other inhalants used in the treatment of obstructive airway diseases, glucocorticoids.
Flixotide Inhaler 50 mcg/puff
1's